Kamis, 25 Oktober 2012

- kisah kita- (SUP)



Aku tak pernah mengerti tentang  dirinya.
Aku pun tak pernah mengerti adanya dia di hidup ku.
Dia yang selalu mengganguku di saat aku bahagia.
Dia yang selalu mengangkatku ketika aku terjatuh.
Mungkin ini semua terkesan sangat aneh bagiku.
Tapi inilah realita yang ku dapat darinya.
Darinya aku bisa mengenal arti cinta.
Darinya aku bisa mengerti arti setia.
Banyak pelajaran hidup yang ku dapat darinya.

Dulu dia adalah sebagian dari hidup ku.
Namun karena suatu masalah kita lebih memilih untuk menjadi teman baik saja.
Komitmen ini pun masi kita bawa sampai sekarang.
Sampai aku berada di perguruan tinggi.
Pertama aku mengenalnya disaat aku kelas 2 SMA.
Dia sosok istimewa bagiku.
Tak lama setelah aku mengenalnya.
Kita sepakat untuk menjalani semua lebih dalam.
Untuk lebih saling mengenal lagi satu sama lain.
Rasa nyaman pun tumbuh dengan sendirinya.
Di saat itu lah kita mulai menjalani hidup bersama-sama.
Semua terasa indah ketika dia menggoreskan tinta warna-warni di hidupku.
Tak ingin rasanya ku akhiri semua.

Aku pun tak pernah tau apa yang membuatnya tertarik padaku.
Karena aku menyadari, diriku jauh dari sempurna.
Sedangkan dia, dia sosok lelaki tampan yang penuh dengan aura indah di wajahnya.
Tak telihat sedikit pu n kekurangan darinya.
Banyak wanita-wanita cantik yang mengejarnya.
Namun tetap dia mempertahankan ku menjadi sebagian hidupnya.
Kejadian ini cukup membuatku bingung.
Kenapa harus akau orang yang dia pilih?
Kenapa bukan salah satu dari wanita cantik tersebut?
Aku selalu bertanya padanya.
Namun hanya jawaban tak pasi lah yang selalu keluar dari bibir manisnya.

tak  pernah ku rasa bosan ketika aku menatap wajahnya.
tak pernah kurasa jenuh ketika menghabiskan waktu bersamanya.
dan tek pernah ingin rasanya aku kehilangan sosok sepertinya.

walaupun gak ada satu pun barang kenang-kenangan darinya.
Namun dia memberiku begitu banyak kenangan indah.
Kenangan yang gak bisa aku lupa.
Kenangan yang gak pernah orang lain tau.
Bahkan sampe sekarang pun aku masih bisa mengingatnya dengan jelas.

Andai semua masalah yang dulu ada gak pernah terjadi.
Mungkin masih bisa aku menjadi sebagian hidupnya sampai sekarang.
Aku menyesal telah meniggalkannya bersama lelaki lain.
Karena aku pikir dia gak akan bisa menyayangiku lagi.
Sampai suatu hari aku baru menyadari kalao cinta kita masih ada.
Dan masih terasa di ruang-ruang hatiku.
Hangat peluknya pun masih bisa ku rasa di tubuhku.
Namun karena aku telah bersama lelaki lain.
Aku dengannya sama-sama memendam rasa sayang ini masing-masing.
Memang sakit yang terasa, tapi mau gimana lagi?
Aku gak mungkinkan kalau harus tega memutuskan pacar baruku.
Walau memang aku tak mencintainya.
Tapi selalu ku coba untuk membuatnya bahagia karena ku.
Dan semuanya pun berhasil.
Sampai suatu ketika dia berkata.
“aku bahagia memilikimu”
Di situ aku sedikit lega karena berhasil tak menyakitinya sedikitpun.
Namun disisi lain aku menagis! karena aku tau...
lelaki yang dulu pernah menjadi bagian hidup ku merasa tersiksa karena kelakuan konyol ku saat ini.
Hanya rasa yakin lah yang selalu ku tanan untuknya.
Agar dia tetap setia menuggu ku sampai aku bisa memutuskan pacar baruku.

Dan tibalah saatnya, aku putus dari pacar baruku.
Aku langsung memberi kabar bahagia ini padanya.
Alhasil, dia marah!
Dia marah karena aku telah membuatnya menuggu dan kecewa.
Beribi-ribu maaf telah kulontarkan untuknya.
Namun tetap saja dia tak mau mendengarkanku.

Dan kini hanya lagu-lagu kesukaanyalah yang selalu menemani hari-hariku.
Menemaniku disaat aku sendiri.
Menemaniku disaat aku sepi.
Menemaniku disaat aku terjatuh.
Dan menemaniku disaat aku merindukan dirinya.

-kisah kita- (SUP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar