Aku pun tak pernah
mengerti adanya dia di hidup ku.
Dia yang selalu
mengganguku di saat aku bahagia.
Dia yang selalu
mengangkatku ketika aku terjatuh.
Mungkin ini semua
terkesan sangat aneh bagiku.
Tapi inilah realita
yang ku dapat darinya.
Darinya aku bisa
mengenal arti cinta.
Darinya aku bisa
mengerti arti setia.
Banyak pelajaran
hidup yang ku dapat darinya.
Dulu dia adalah
sebagian dari hidup ku.
Namun karena suatu
masalah kita lebih memilih untuk menjadi teman baik saja.
Komitmen ini pun
masi kita bawa sampai sekarang.
Sampai aku berada
di perguruan tinggi.
Pertama aku
mengenalnya disaat aku kelas 2 SMA.
Dia sosok istimewa
bagiku.
Tak lama setelah
aku mengenalnya.
Kita sepakat untuk
menjalani semua lebih dalam.
Untuk lebih saling
mengenal lagi satu sama lain.
Rasa nyaman pun
tumbuh dengan sendirinya.
Di saat itu lah
kita mulai menjalani hidup bersama-sama.
Semua terasa indah
ketika dia menggoreskan tinta warna-warni di hidupku.
Tak ingin rasanya
ku akhiri semua.
Aku pun tak pernah
tau apa yang membuatnya tertarik padaku.
Karena aku
menyadari, diriku jauh dari sempurna.
Sedangkan dia, dia
sosok lelaki tampan yang penuh dengan aura indah di wajahnya.
Tak telihat
sedikit pu n kekurangan darinya.
Banyak wanita-wanita
cantik yang mengejarnya.
Namun tetap dia
mempertahankan ku menjadi sebagian hidupnya.
Kejadian ini cukup
membuatku bingung.
Kenapa harus akau
orang yang dia pilih?
Kenapa bukan salah
satu dari wanita cantik tersebut?
Aku selalu
bertanya padanya.
Namun hanya
jawaban tak pasi lah yang selalu keluar dari bibir manisnya.
tak
pernah ku rasa bosan ketika aku menatap wajahnya.
tak
pernah kurasa jenuh ketika menghabiskan waktu bersamanya.
dan
tek pernah ingin rasanya aku kehilangan sosok sepertinya.
walaupun gak ada
satu pun barang kenang-kenangan darinya.
Namun dia
memberiku begitu banyak kenangan indah.
Kenangan yang gak
bisa aku lupa.
Kenangan yang gak
pernah orang lain tau.
Bahkan sampe
sekarang pun aku masih bisa mengingatnya dengan jelas.
Andai semua masalah
yang dulu ada gak pernah terjadi.
Mungkin masih bisa
aku menjadi sebagian hidupnya sampai sekarang.
Aku menyesal telah
meniggalkannya bersama lelaki lain.
Karena aku pikir
dia gak akan bisa menyayangiku lagi.
Sampai suatu hari
aku baru menyadari kalao cinta kita masih ada.
Dan masih terasa
di ruang-ruang hatiku.
Hangat peluknya
pun masih bisa ku rasa di tubuhku.
Namun karena aku
telah bersama lelaki lain.
Aku dengannya
sama-sama memendam rasa sayang ini masing-masing.
Memang sakit yang
terasa, tapi mau gimana lagi?
Aku gak mungkinkan
kalau harus tega memutuskan pacar baruku.
Walau memang aku
tak mencintainya.
Tapi selalu ku
coba untuk membuatnya bahagia karena ku.
Dan semuanya pun
berhasil.
Sampai suatu
ketika dia berkata.
“aku bahagia
memilikimu”
Di situ aku
sedikit lega karena berhasil tak menyakitinya sedikitpun.
Namun disisi lain
aku menagis! karena aku tau...
lelaki yang dulu
pernah menjadi bagian hidup ku merasa tersiksa karena kelakuan konyol ku saat
ini.
Hanya rasa yakin
lah yang selalu ku tanan untuknya.
Agar dia tetap
setia menuggu ku sampai aku bisa memutuskan pacar baruku.
Dan tibalah
saatnya, aku putus dari pacar baruku.
Aku langsung
memberi kabar bahagia ini padanya.
Alhasil, dia
marah!
Dia marah karena
aku telah membuatnya menuggu dan kecewa.
Beribi-ribu maaf
telah kulontarkan untuknya.
Namun tetap saja
dia tak mau mendengarkanku.
Dan kini hanya
lagu-lagu kesukaanyalah yang selalu menemani hari-hariku.
Menemaniku disaat
aku sendiri.
Menemaniku disaat
aku sepi.
Menemaniku disaat
aku terjatuh.
Dan menemaniku
disaat aku merindukan dirinya.
-kisah kita- (SUP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar