Selasa, 24 Desember 2013

tak ada pelangi, tak ada bahagia.



sore ini aku hanya bisa terdiam di dalam kamar dengan ditemani rintik hujan.
ya mungkin karena bulan-bulan ini memang sedang musim hujan.
untuk sat ini alam sedang satu hati dengan perasaan ku yang entah akan aku sebut ini apa.
langit yang mendung, air hujan yang turun terus menerus, dan kadang kala petir yang mengejutkan.
walau itu sedikit menganggu namun menjadi siksaan yang mendalam.
terkurung sepi sama seperti yang kurasa saat ini.
tak ada pelangi tak ada bahagia.

aku terdiam bukan dengan pikiran kosong,
tapi aku terdiam dengan berjuta-juta pikiran yang selama ini aku pendam.
aku tak bisa menceritakan segala sesuatunya begitu saja dengan orang lain.
memendamnya! mungkin itu lebih baik buatku.
lagi pula aku tak mengerti harus menceritakan semua ini dari mana.
mulutku serasa bungkam oleh perekat.
hati kecilku sebenarnya merasakan pilu yang mendalam.
pilu tentang perasaan hati, dan pilu akan sekitarku.
sedih rasanya melihat ini semua terjadi tanpa bisa aku hentikan.
andai aku menjadi pengendali dunia, akan aku rubah semua cerita pilu di hidupku.

aku tak pernah bisa bertahan dengan keadaan ini.
semua seakan memaksaku untuk tetap bertahan hidup dengan penyiksaan.
banyak orang bilang hidup ini keras, hidup ini sulit dan lain sebagainya.
dan nyatanya sekarang memang sudah terbukti.
itu semua nyata tanpa adanya sutradara.

perlahan demi perlahan aku mencoba untuk melawan.
namun apa daya? semua nihil tanpa hasil.
aku semakin lemah dan rapuh akan keadaan ini.
kekuatan seakan tak pernah datang di diriku.
hidup ini menyiksaku tuhaaaaannnn.


Sabtu, 07 Desember 2013

Sayang kita berbeda!



Aku tau ko kalo hidup itu adalah sebuah pilihan.
Pilihan untuk memilih atau tidak memilih sama sekali.
Menentukan pilihan bukanlah hal mudah.
Begitu juga dengan menentukan pilihan siapa yg akan mengalah dalam hubungan kita,
ini juga bukanlah hal mudah.
Aku dan kamu memiliki keyakinan hidup yang jelas berbeda.
Aku selalu memakai jilbab kemana pun aku pergi,
sedangkan kamu selalu menggunakan untaian rosario yg setia melingkar di leher mu.
Aku selalu bertanya. Kenapa kita berbeda?
Apa tidak bisa dua keyakinan yang berbeda ini untuk coba disatukan?
Dan apa salah bila kita tetap bersikap bodoh untuk menyatukan perbedaan kita ini?
Hmm, sayang kita berbeda.

Kadang aku berfikir untuk tidak memperdulikan itu semua.
Namun tak ada guna, aku tak akan pernah bisa lari dari masalah ini.
Mungkin aku dan kamu bisa mengerti. Namun orang lain?
Apa mungkin mereka bisa berpendapat sama?
Walau di luar sana banyak yg seperti kita,
tapi aku tidak mau menjadi bahan pencibiran orang2 akan hubungan aku dan kamu.
Aku ingin aku dan kamu berada dalam 1 keyakinan yg sama.
Keyakinan yang nantinya akan membentuk keluarga kecil aku dan kamu menjadi keluarga yg
sakinah, mawadah dan warohmah, bukan yg malah menjadi perselisihan dan pertanyaan banyak orang.

Awal mula cerita cinta aku dan kamu berawal dari pertemuan yg tidak disengaja di sebuah kamar kost temanku.
Pertemuan dibuka dengan saling sapa dan berlanjut dengan obrolan-obrolan kecil
yg mungkin membuat satu diantara kita menjadi saling tertarik.
Dan ini ke dua kalinya aku tertarik dengan pria yg memiliki keyakinan hidup yg berbeda.
Setelah aku mengalami kegagalan yg mungkin tidak terlupakan.
Tanpa terasa waktu menghanyutkan aku dan kamu dalam perbincangan yg semakin lama sekakin hangat terasa.
Entah apa yg sedang terjadi, aku dan kamu semakin masuk dalam perbincangan yg membuat semakin dekat.
Sesaat aku menatap wajah tampannya, namun semua terasa begitu menakjubkan.
mata tajam dan alis tebalnya membuat aku teringat akan sesuatu yg lama telah tak aku lihat
dan sedikit mulai untuk aku lupakan.
Ya, tentunya dia sesosok orang yang lama sempat singgah dihati ku.
Dan pria yang saat ini sedang dihadapan ku ini muncul dengan sosok serupa. Ini sebuah keajaiban.
Rasa ketertarikan ku akan dirinya semakin memuncak.
Ketertarikan akan dirinya serta ketertarikan tentang sosok yg serupa.

Seiring waktu berjalan, disaat kita berbincang hanya berdua.
Sosok serupa tersebut membisikan kata ’aku sayang kamu’ tepat di telinga sebelah kanan ku.
Aku sontak kaget mendengarnya, karena yg aku tau aku dan kamu blm menjadi kita.
Sempat otak ku berhenti berfikir, aku tak tau harus berbuat apa.
Kata-katanya benar pas menusuk di hatiku.
Aku tak menyangka akan menjadi serius seperti itu.
’Maukah kamu menjadi kekasih hatiku?’
Kata kedua yg terlontar dari bibirnya semakin membuat ku kaku dibuatnya.
Aku hanya bisa terdiam dengan entah pikiran apa yang sedang ada di benak ku.
Semua terasa cepat bagi ku. Di pertemuan pertama aku dan kamu
sudah ada sebuah pernyataan cinta yg tegas dan harus untuk aku jawab.
ini semua sungguh tidak masuk akal. Yang aku bisa hanya terdiam dan memikirkan apakah ini benar ataukah salah.



Selasa, 27 Agustus 2013

tidak sesuai harapan.



Aku hidup berdasarkan apa yang telah aku dapat di dunia yang bulat ini, 
berdasarkan film-film yang aku tonton, buku-buku yang aku baca, 
masukan-masukan pandangn hidup dari orang sekitar, pengalaman hidup yang tidak cukup baik,
hayalan akan kebahagiaan serta angan-angan yang belum tentu bisa tergapai. 
Lalu kemana peran orang tuaku?

Mereka semua hilang ditelan kesibukan duniawi. 
Mereka seolah tak menganggap keberadaanku.
Atau mungkin mereka lupa mempunyai anak yang entah jika besar nanti akan menjadi apa tanpa bimbingannya.
Aku ini anak perempuan pertama dari pasangan suami istri yang kini sibuk mecari materi untuk ku dan untuk adik ku, dan yang pasti untuk keluarga kami.
kesibukan mereka mencari materi membuatnya melupakam kasih sayang yang seharusnya selalu ada untukku hingga saat ini.

Mungkin bukan hanya aku yang merasakan pahitnya hidup.
Kini umurku sudah belasan tahun, bahkan hampir menginjak kepala 2.
Dan selama belasan tahuni ini hampir setengahnya aku jalani dengan kasih sayang orang sekitar, bukan orang tua ku.
Terkadang aku iri melihat tingkah laku seorang ibu dengan anaknya yang sedang bercengkrama dengan tawa bahagia.
Yang ku pikir, apakah aku bisa mendapat itu lagi?
Terakhir aku merasakan itu disaat umur ku menginjak 10 tahun, 
tepatnya disaat aku duduk di bangku kelas  4 SD.
Bahkan untuk memandang wajah mereka pun itu terbilang langka untukku.
Disaat aku berangkat sekolah mereka masih tertidur pulas, namun disaat aku pulang sekolah mereka sudah tidak ada dirumah.
Mereka pulang disaat aku sudah tertidur pulas.
Lalu aku harus memulai dari mana untuk bisa berkomunikasi dengan orang tuaku seperti dulu?

disisi lain aku kecewa, namun disisi lain aku bangga juga dengan usaha dan kerja keras mereka untukku,
mereka sosok yang hebat untukku. Namun salah untuk mengartikannya.
Hidupku menjadi kacau balau saat mereka berdua mulai berjuang untuk kehidupanku, 
baik kehidupanku dimasa kini atau pun dimasa mendatang.
Saat aku kecil aku adalah anak kesayangan. 
Aku selalu dimaja oleh kedua orang tua ku.
Kini semua berbanding terbalik saat krisis ekonomi melanda keluarga kecil kami.
Makin banyak pengeluaran yang harus di penuhi, 
namun gaji ayah ku yang hanya sebagai karyawan swasta tidak mecukupi pola hidup keluarga kecil kami.
Sehingga membuat naluri seorang ibu turun tangan untuk membantu memenuhinya.


Ya seperti inilah keluarga ku. Tidak bisa sesuai harapan ku karena semua sibuk mencari materi.

Selasa, 02 Juli 2013

rasa yang sangat langka untuk aku rasa




melihat mu sama saja melihat kenangan ku yang kini telah hilang.
aku selalu teringatkan sesuatu entah tentang siapa.
tiap kali aku mamandang dan merasakan aroma tubuh mu.
bayang itu terasa begitu pekat dan nyata.
tak bisa untuk aku pungkiri lagi.
buat ku sosok mu bukanlah sosok pertama yang aku kenal.
aku merasa  kita pernah di pertemukan , namun entah itu kapan dan dimana.

senyuman mu menyejukkan hati dan jiwa ku.
pancaran mata mu membuat aku mempunyai semangat baru di hidup ku.
hembusan nafas mu membuat aku menjadi lebih berarti. dan,
peluk hangat tubuh mu membuat aku merasa nyaman untuk tetap tinggal di dunia ini.

mungkin ini tidak wajar, namun inilah rasa yang sangat langka untuk aku rasa.
rasa yang mungkin hanya muncul beberapa kali di hidup ku.
pertemuan pertama kita tak akan pernah aku lupa.
semua telah aku simpan dalam-dalam bersama kenangan indah ku yang lain.
buat ku semua terlalu cepat untuk memasukan mu ke dalam kotak kenangan indah yang aku punya.
namun aku berfikir kamu pantas untuk itu, karena aku bahagia karena telah di pertemukan dengan mu.

aku ingin kita bisa bersama untuk selamanya, namun kenyataan berkata lain.
kita terpisah oleh jarak dan waktu, oleh ruang dan kebahagiaan.
kebahagian kita kini terpisah, kamu disana dan aku disini.
kau bahagia bersama hidup mu, dan aku bahagia nersama hidup ku.
walau aku tau jalan hidup orang itu berbeda, tapi aku ingin kebahagian kita berdua itu sama.

aku yakin, pasti ada pertemuan berikutnya untuk kita.
namun hanya tuhanlah yang tau kapan kita akan di pertemukan kembali.
aku nyaman bersama mu, aku rindu saat kita bersama-sama.
namun yang yang masih menjadi misteri, aku tak tau apakah rasa kita bisa menjadi satu.

mungkin kamu pernah bilang kamu merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasa.
namun aku tak percaya! karena kita tidak bisa mencari bahagia bersama.
aku akan percaya ketika kita bisa mencari semua itu bersama,
bukan kamu atau aku yang bahagia, tapi kita. ya... kita bukan orang lain.

aku akan setia untuk menungu hadir mu kembali.
namun aku tidak akan memperlihatkan pada dunia kesedihan ku untuk menunggu kamu disini.
karena dunialah orang petama yang akan memberi tahukan mu tentang kabarku disini.
semoga kamu baik-baik saja ya sampai nanti kita dapat di pertemukan kembali.
dan semoga saja rasa yang pernah kamu bilang untukk ku tidak berubah dan hilang termakan waktu.
mungkin hanya itu yang aku harapkan dari kamu.
aku ini sederhana, aku gak akan pernah minta hal yang mungkin gak bisa kamu lakukan.
sampai bertemu nanti ya, dan selamat datang untuk kebahagiaan kita nanti.





Rabu, 22 Mei 2013

Rindu.




Malam ini sama saja seperti malam-malam kemarin. 
Malam dimana aku sendiri tanpa ada hadir kamu di sini. 
Ini semua telah berlalu entah sudah berapa malam aku sendiri. 
Rindu ini kadang menyiksa ku, namun tetap aku coba untuk bertahan, bertahan untuk rasa sayang kita.

Hanya kesunyinya malam yang selalu setia menemaniku. 
Namun tetap aku yakin, kesetianmu lebih besar dari setianya kesunyian malam ini. 
Disini banyak hal yang tak ku ungkap, disini banyak perkataan yang tak bisa aku bicarakan dengan mu secara langsung, dan disini aku tersiksa tanpa hadir mu.

Aku selalu dihantui rasa bersalahku karena telah meninggalkan mu sendiri disana, 
namun aku meninggalkan mu bukan semata karena kebahagiaan ku. 
Melainkan kebahagiaan orang tua ku, agar kelak aku bisa menjadi sarjana.

LDR bukanlah cara yang salah untuk mencitai seseorang.
LDR mengajari kita bagaimana rasa cinta yang sesungguhnya. 
Percaya atau tidak pasangan LDRlah yang mempunyai usaha paling keras untuk mempertahankan suatu hubungan. 
Terpisahkan jarak, terpisahkan waktu, serta terpisahkan secara paksa.

Memepertahnkam mu sama sekali bukan beban untuk ku.
Namun hati ini selalu resah memikirkan mu yang saat ini jauh dari jangkauan ku. 
Hanya kepercayaan yang bisa aku andalkan. 
Tanpa kepercayaan mungkin hubungan kita tidak akan bertahan lama.

Mimpi untukku bisa bersama mu setiap waktu,.
yang kita bisa sekarang hanya berkomunikasi melalui media bukan komunikasi secara langsung. 
Peluk hangat mu pun sekarang menjadi dingin seiring berjalannya waktu. 
Entah apa yang di perbuat dunia sehingga membuat ku renta tanpa ada hadir mu. 
Disini aku kehilangan semangat, disini aku kekurangan kasih sayang, dan disini aku selalu mencoba untuk tetap bertahan sendiri.

Aku selau menantikan pertemuan itu tiba, namun entah kapan. 
Semua seperti tak pasti, namun aku yakin ini semua hanya cobaan untuk kita. 
Kita harus tunjukan kepada dunia kalau kita mampu melawan jarak dan waktu. 
Kita bukan pasangan LDR yang lemah!
Kita adalah pasangan LDR yang selalu bahagia hingga waktu akan mempertemukan kita kembali.


 aku yang merindukanmu


Selasa, 16 April 2013

batas kadaluarsa kalimat-kalimat indah




Contoh pertama:
“kamu gak usah deh sayang ikut-ikutan mereka! Buat apa sih? Gak guna! Cuma ngerusak hubungan kita! hidup inikan cuma punya kita berdua, jadi gakusah deh ya kamu jauh-jauh dari aku”

Contoh ke-2:
“Cuma kamu orang yg aku sayang dari dulu sampe sekarang! buktinya setiap aku pacaran sama perempuan lain cuma kamu yang ada di ingatanku. rasanya gak bisa aku kalo harus ditinggal kamu"

Contoh ke-3:
“aku gak mau kehilangan kamu sayang. cuma kamu satu-satunya perempuan yang terbaik di hidup aku! gak ada yang lain. pokonya cuma kamu! gak akan ada yang bisa gantiin kamu sayang”

AH, LEBAY !
itu kalimat cuma berlaku sementara doang ngehe!
kadaluarsa paling bentar juga! kaga bakalan ada yang abadi!
lo berdua putus juga langsung basi tuh kata-kata!
semua kata-kata indah pasti punya batas kadaluarsa.
Dan gak semua kata-kata indah bisa bikin lo bahagia di hari esok.

lo kira ni hidup cuma buat cinta-cintaan doang?
lo pikir Tuhan nyiptain cinta cuma buat lo mainin doang?
bukan dodol! lo salah besar!
nenek moyang aja kaga ngajarin yang begituan.
sewajarnya aja ngapa kalo pacaran!
ini tu cuma pacaran! pacaran!
bukan menikah ataupun yang lainnya.
makan apaan sih lo ampe bikin cinta jadi nomer 1?
cinta mah ke emak lo noh! ke bapak lo noh! ke ade ato gak kaka lo noh!
itu baru pantes!

sebenernya suka risih gue kalo liat temen gue nangis-nangis di depan gue gara-gara jadi korban cinta.
ada istimewanya kaga! turun harga diri mah iya!

"udi gue harus gimana dong? kemaren padahal dia baru ngomomng yang indah-indah sama gue. tapi sekarang dia malah selingkuh coba sama temen gue sendiri"
cowo apaan yang begitu? kaga bisa disebut cowo itu mah!

"udi bantuin gue gebugin itu cewe dong! dia ngerebut pacar gue! gue tau banget padahal kalo dia tuh masih sayang sama gue"
cot anjir! kalo sayang mah ngapain pacar lo selingkuh?

"udi gak kuat gue lama-lama. katanya dia sayang banget sama gue. tapi dia ganjen melulu sama cewe lain"
putusin udah yang begituan mah! gausah pikir panjang!

kadang tanpa kita sadarin, kita ga ngerasa kalo kita lagi ada dijalan cinta yang salah.
Kadang juga kita ngerasa dunia ini milik berdua kalo udah berdua-duaan.
dan kadang kita berfikir kalo semua hari itu milik kita.
Dan kadang pula kita selalu egois dan pengen akhiri semua.

Jalan cinta gak selamanya bisa mulus sob!
kalo bisa gue hitung mungkin gue udah pacaran lebih dari 20 cowo, tapi tetep aja semua sama.
Sama-sama punya kata-kata indah yang gaktau bakal kapan nongol batas kadaluarsanya!
Gue suka bingung kenapa harus ada kata-kata indah?
buat apa kata-kata indah ada kalo cuma buat dilupain?
seberapa penting sih emang kata-kata indah buat orang pacaran?
Kalo menurut gue sih arti sebenernya dari kata-kata indah itu ya cuma sebatas hiasan kata aja gak lebih.
kalo kata kue sih pemanis! tapi lebih tepatnya lagi pemanis buatan!
atau bisa dibilang juga sebagai kalimat perayu yang gunanya buat ngerubah suasana jadi  romantis.
dan yang pasti cuma ada di momen-momen tertentu. 
Momen-momen dimana kata-kata itu masih layak buat diinget.
Selebihnya mungkin mereka bakal buang tuh kata-kata di tong sampah depan rumah.

Nah mangkanya itu, kenapa selalu gue sebut kalo kata-kata indah itu punya batas kadaluarsa?
Ya karena ini!
Disaat masa-masa indah pacaran lo abis secara otomatis kata-kata indah lo dulu berubah langsung kelayakannya, jadi kata-kata yang udah kadaluarsa.

Buat lo lo pada yang suka obral kata-kata mending juga lo pada insap dah.
Biar gak ada yang dikecewakan dan mengecewakan.
Cinta gak butuh kata-kata! Tapi pembuktian!





Senin, 11 Maret 2013

neraka kecil vanesa



Hari ke hari ku jalani, di simpang siur kota yang tak memberi ku rasa nyaman.
Sebut saja namaku vanesa, gadis berusia 18 tahun.
Aku mahasiswa semester 2 disalah satu universitas di daerah jogja, jawa tengah.
Keseharian ku hanyalah berkomunikasi dengan laptop kesayanganku dan berkuliah.
Tak ada hal lain lagi yang bisa aku lakukan disini.
Semua hal yang tak kusuka menjelma menjadi satu disini, di kota ini.
Entah apa yang telah mereka perbuat sehingga aku tak merasa nyaman untuk tetap tinggal.
Bahkan hal sekecil apapun yang terjadi disini aku tak mau tau.
Yang mau aku tau hanyalah bagaimana cara untuk bisa kembali ke kota asal aku tinggal.

Mulanya aku ragu untuk meneruskan pendidikan ku di kota ini.
Namun rayuan ayah bundakulah yang mengantarku pergi.
Karena hanya petuah mereka yang tak bisa aku langgar.
Dengan berat hati aku membereskan pakaian-pakaian ku untuk meninggalkan kehidupanku di kota asal aku tinggal.
Kota yang telah memeberi ku rasa bahagia bersama orang-orang disekitarku.
Tak sedikit cerita yang terjadi dikota asal aku tinggal, karena di kota inilah pertama kali aku mengenal dunia, mengenal kasih sayang, dan mengenal segala hal.

Namun apa boleh buat? Aku tak bisa lagi mengelak apa-apa.
alhasil aku tetap harus tinggal di jogja karena orang tuaku.
Awalnya mungkin aku bisa sedikit bertahan untuk berdiam di jogja.
Namun perlahan akupun mulai sadar.
Kalau aku gak pernah bisa mencintai jogja seperti aku mencintai kota asal aku tinggal.
Disini sudah jelas jauh berbeda. Beda pergaulan, beda teman, beda lingkungan, dan beda cara berbicara.
Semua ini membuat ku enggan untuk tetap bertahan disini. Karena yang kurasa hanya rasa jenuh dan bosan yang berkepanjangan.
Emosiku mulai labil menanggapi orang-orang disekitarku, aku tidak pernah bisa menganggap salah satu dari mereka menjadi teman baikku.
Karena tak sedikitpun aku merasakan rasa nyaman bila bersama mereka.
Orang-orang disini membuat keseharian sebagai masalah serius, mereka semua menaggapinya dengan pemikiran bukan dengan santai.
Disini sudah jelas mereka semua berbeda kepribadian denganku.
Aku tak mengerti apa yang mereka fikirkan sehingga membuat suasana menjadi datar tanpa hiburan.
Aku tak pernah bisa untuk hidup seperti ini, karena salah satu sifat yang menonjol dari diriku adalah berkomunikasi dengan orang lain secara happy bukan secara datar.

Kota ini serasa kota mati tanpa penduduk.
Keberadaan mereka tidak merubah suasana sedikitpun.
Semua terasa monoton tanpa alur.
Mungkin kota ini lebih bisa disebut sebagai neraka kecil bagiku.
Dimana orang-orang yang biasa ada di sekitarku?
Aku ingin bisa bersama mereka kembali.
Aku ingin pulang ayah, aku ingin pulang bunda, aku rindu akan sosok kalian,
aku rindu akan sosok orang-orang disekitarku.
Tanpa kalian hidupku rapuh, tanpa kalian aku tak pernah mendapat semangat hidup lagi.
Aku ingin pulang..... aku ingin pulang.....
aku  ingin kebahagianku kembali.
Tak ada seorangpun yang boleh merebutnya dariku.