Jumat, 12 September 2014

keadaan yang salah



Sepertinya cinta ini tidak mengenal peta.
Ia tidak tahu jalan mana yang benar untuknya hingga menuju tujuan yang benar.
Aku menagis bila mengingat semua ini.
Aku hanya menjadi orang yang kamu cari disaat kamu butuh.
Aku hanya menjadi penghiburmu disaat kamu lelah akan kehidupan.
Aku hanya menjadi pelepas bebanmu saja disaat kamu penat.

Apa bisa waktu memutar balikkan keadaan?
Jam seperti apa yang dapat memutar balikan keadaan?

Aku selalu ingin menjadi yang utama dihati kamu.
Namun perjuanganku hingga bertahun-tahin ini tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Tetap saja aku dimatamu hanya sehelai benang yang bisa kamu putuskan kapan saja.
Karena aku tahu, aku bukan tambang yang kuat sekuat kesatria.
Aku hanya sehelai benang  yang lemah.

Ingin aku luapkan isi hati ini agar kamu mengerti.
Agar kamu mengetahui apa yang dijeritkan di dalam hati ini.
Tapi entah mengapa? Berat untukku melakukan itu semua.
Kelemahan hati ini membuat nyaliku menciut seketika.
Kekuatan cintaku untukmu yang membuat amarahku mustahil terluap.
Aku hanya menjadi yang kamu cari disaat kamu butuh, bukan disaat kamu ingin kapan saja.
Aku hanya bisa menerima beban yang kamu punya, bukan bahagia yang akan kamu bagi.
Aku hanya menjadi penguatmu, bukan menjadi penyemangat untuk mu.
Itu semua aku lakukan hanya demi kamu.

Andai kamu bisa menoleh sedikit saja akan hadirnya aku.
Mungkin akan terlihat luka yang telah kamu buat selama ini.
Luka yang mungkin kamu perbuat tanpa sengaja namun menyakitkan.
Sampai kapan aku harus tahan dengan semua ini?
Apa perlu sampai aku dipanggil Tuhan?
Apa perlu sampai kamu menyadari bahwa kamu menyesal?
Apa perlu sampai aku merintih kesakitan karena tak kuasa menahan gejolak hati?

Maaf jika suatu saat nanti pendengaranku tak mampu mendengarkan keluhanmu.
Maaf jika suatu saat nanti hati ini tidak dapat lagi simpati akan tentang kisahmu.
Maaf jika suatu saat nanti suaraku tidak lagi bisa memberi tahu akan bagaimana yang baik untuk kamu.
Maaf jika nanti hari harimu tanpa aku lagi.

Dan jangan pernah memohon kepada Tuhan bila penyesalan mulai datang.
Hiduplah sendiri akan adanya dirimu.
Walau bahagia tak akan pernah menghiasi hari-harimu lagi.
Dan kamu harus kuat bila kesakitanku ini pindah berpihak kepadamu.
Aku yakin kamu pria yang kuat.
Pria yang mampu mengakui kesalahan dan.
Pria yang  bertanggung jawab akan apa yg telah dilakukannya di masa lalu.