Rabu, 27 Agustus 2014

rasa.




Mencoba merasuk ke dalam relung hati.
Mencari bahagia hingga tanpa batas.
Sedikit kutemukan secercah harapan.
Namun aku tahu saat ini aku sedang dipermainkan oleh hatiku.
Dari sekian banyak yang datang tak sedikitpun memberi rasa puas.
Mencari dan mencari hingga hati lupa akan kesetiaan.
Kisah ini cukup tragis !
Pencarian yang membuat hati menjadi goyah.
Terkadang aku tak mengerti apa yang diingin oleh hati kecil.
Semua seolah memaksaku untuk berpetualang,
Dan mencari cinta yang diingin hati.
Hingga kini sosok yang seperti apapun tak terlihat bagaimana bayangannya.
Berkata lelah mungkin memang yang pas.
Namun bukan berarti ini menjadi akhir.
Keteguhanku untuk mendapat yang sesuai tak akan pernah padam.
Rasa sepi yang selalu menjadi penyemangat.
Kosong yang membuat semua menjadi terjadi.

Cinta bukanlah hal utama.
Namun cinta selalu berperan paling depan diantara yang lain.
Haus dan haus yang selalu dirasa.
Pernah aku berfikir untuk melupakan cinta.
Namun mustahil !
Semua berjalan kembali seperti biasa.
Aku selalu mencari apa yang tidak ada.

Berbagai macam pria telah aku temui.
Bahkan aku sudah hafal akan gerak-gerik yang mereka perlihatkan.
Lalu apabila sudah begini apa yang harus aku lakukan?
Aku merenung, menyepi, sendiri.
Memikirkan hal yang tak seharusnya aku pikirkan.
Dan aku kembali bertanya pada hati kecil ini.
Mengapa harus aku yang melakukan?
Kenapa tidak kau lakukan sendiri saja?
Aku seperti robot yang diperbudak oleh hati.
Cinta ini sudah tak mengenal rasio.
Tak bisa sedikitpun aku menolah apa yang ia ingin.

Aku lelah, aku lelah dengan ini.
Dengan keadaan hati yang tak pernah merasa puas.
Apa harus aku buang hati ini hingga jauh?
Lalu kalo aku buang akan menjadi manusia apa aku tanpa hati?
Tak ada keadaan yang mendukungku sat ini.
Aku dipojokkan, dicaci maki oleh hatiku sendiri.
Jalan keluar seakan membenciku selama ini.
Saat ini yang bisa aku lakukan hanya tunduk dan mengiyakan saja.

Dari kepasrahanku secercah harapan bahagia,
Sedikit demi sedikit muai datang.
Semenjak kehadiran hati yang baru.
Aku merasa ego yang ada di diri ini terpuaskan.
Diri ini seakan terbawa melesat cepat oleh roket dan enggan kembali ke bumi.
Bahagia hati mulai menunjukan arti.
Memberi sinyal kuat untuk dipertahankan.
Entah karena sedang terbuai atau mungkin memang benar adanya.
Kembali kulontarkan pertanyaan ke dalam hati.
Apakah iya ini sudah pas?
Aku tajut akan terulang lagi masa diperbudakanku.
Dan apakah akan bisa lama bersinggah?
Atau hanya bahagia sesaat yang cepat atau lambat akan direnggut oleh waktu?
Optimis yang harus aku perkuat dalam hal ini.
Akan kudoktrin agar semua bukan kiasan namun realita.
Hati baru ini adalah malaikat kebahagiaanku yang tak akan aku lepas.
Akan aku jaga dan aku bawa selalu dalma kisah hidupku.
Menjadi bagian hidupku akan menjadi rutinitas barunya.
Melihat binar wajahnya membuat aku percaya bahwa dia bahagia denganku.
Bahagian akan sooskku dan bahagia akan kisah hidupku.
Begitupun yang aku rasa saat ini.
Tanpa disadari kini bahagia milik kita berdua.
Milik sepasang manusia yang sama-sama mencari arti dalam hidup.

Cinta ini tanpa alasan namun pasti adanya!