Selasa, 22 Juli 2014

17 juli,





Tepatnya pukul 12 malam nanti adalah hari dimana kamu dilahkan ke dunia ini.
Hari yang mungkin sudah kamu tunggu-tunggu dan pasti akan membuat kamu bahagia.
Nampaknya pada tahun ini bahagia itu akan aku buat kembali, spesial untuk kamu.
Iya kamu, kamu orang yang aku sayang dan aku puja selama ini.
Pahlawan hatiku yang senantiasa selalu menjaga hati ini agar tidak tergores.
Ini ketiga kalinya aku berusaha membuat hari ulang tahun kamu menjadi berkesan.
Persiapan telah aku selesaikan, rencana kejutan untuk kamu, tart untuk kamu
Dan yang pasti aku punya kado istimewa yang sengaja aku buat sendiri untu kamu.

Saat waktu menunjukan pukul 12 malam tepat, rencana yang sudah aku rancang
bersama adik-adikku tercinta akhirnya terlaksana dengan sukses.
Walaupun surprice kali ini terkesan klasik,
namun terlihat jelas rasa bahagia hadir di wajah kamu.
Beruntung aku masih bisa bersamamu disaat bertambahnya umur kamu
yang semakain tahun semakin menua.
Sungguh bahagia yang tak terduga aku dapatkan pada malam itu.
Iya, malam 17 juli. Malam yang telah menjadi spesial juga buat aku.

Keesokan harinya kamu membawa aku kerumah kamu untuk bertemu keluarga kamu.
Karena sudah hampir 3 bulan aku tidak bisa berkunjung ke rumah kamu.
Tuntutan studi yang harus aku terima membuat aku disibukan di luar kota.         
Rasa senang dan binar wajah bahagia kembali aku lihat di wajah kamu.
Aku senang melihat senyum dari bibir kamu.
Aku senang melihat matamu yang hampir menyipit disaat tersenyum.
Dan aku senang melihat gerak-gerik kegiranganmu yang terkadang telihat seperti anak kecil.
Aku senang akan semua yang ada didiri kamu.

Bahagia dihari itu belum berakhir, aku dan kamu melanjutkan bahagia tersebut di kost kamu.
Tempat biasa kita berbagi canda tawa dan membuat kenangan baru.
Malam itu tawa bahagia dan senyum indah,
hangat menemani kebersamaan kita sampai petang menjemput.
Namun bahagia tersebut terhenti sejenak disaat aku menetahui bahwa ada kebohongan
yang kamu buat selama ini, selama aku tidak berada disamping kamu setiap saat.
Aku mengetahui keburukan yang kamu buat dan sudah terulang
hingga berkali-kali dari teman kamu yang sedang mampir di kost kamu.
Kebohongan besar yang masih saja terulang.
Berkali aku memberi kesempatan, berkali pula kamu langgar.
Sontak kecewa melesat begitu pesat bak kilat besar yang menyambar.
Hati ini terasa terluka untuk kesekian kalinya.
Aku menyesal telah percaya padmu, kepercayan yang selama ini aku tanam
sengaja kamu hancurkan begitu saja di depan mataku.
Kebahagiaan yang selalu akau buat untuk kamu terbalas dengan kepedihan yang mendalam.
Kenangan bahagia yang tercipta lantas terhapus begitu saja karena rasa sakit yang akau rasa.

Mungkin aku egois karena memutuskan untuk mengakhiri semua ini secara sepihak.
Namun akupun tak ingin terus terhantui rasa kecewa dengan luka yang telah berkali-kali kamu buat.
Kekecewaan dan kesabaran mendapat peringkat atas dipikiranku.
Tak kuasa aku menahan sakit ini.
Aku hanya bisa berharap aku dan kamu dapat berbagi canda dan tawa bahagia  lagi disaat yang tepat.
Agar tak akan ada luka baru diantara aku dan kamu dimasa mendatang.
Menjadi lebih baik adalah kunci akan kebahagian aku dan kamu.
Karena sama sekali aku tidak menginginkan kebohongan yang kamu buat dapat terulang kembali.
Kebohongan yang tidak bisa lagi dianggap ha kecil,
kebohongan yang membuat diri kamu sendiri yang merugi.

Kini aku mengerti kebahagian kita yang baru saja kemarin-kemarin terjadi adalah
bahagia terakhir bagi kamu dan aku, karena tidak akan ada lagi bahagia baru diantara kita.
Kini aku dan kamu telah mencoba untuk tetap semangat menjalani kehidupan
tanpa hadirnya bahagia diantara kita, tanpa adanya kenangan untuk dibuat.

Ya 17 juli, itu tanggal yang akan selalu spesial di hati aku.
Walau kita jauh, walau kita tidak saling pandang lagi.
Tapi akau yakin hati ini akan selalu ada dan selalu ingat akan kenangan kita.
Baik kenangan manis bahkan pahit sekalipun.
Sampai bertemu kembali disaat tuhan memutuskan bahwa kita memang diciptakan untuk berjodoh.

Salam rindu dari aku yang tak bisa jauh dari diri dan kehidupan kamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar