Tepatnya pukul 12 malam nanti adalah hari dimana
kamu dilahkan ke dunia ini.
Hari yang mungkin sudah kamu tunggu-tunggu dan pasti
akan membuat kamu bahagia.
Nampaknya pada tahun ini bahagia itu akan aku buat
kembali, spesial untuk kamu.
Iya kamu, kamu orang yang aku sayang dan aku puja
selama ini.
Pahlawan hatiku yang senantiasa selalu menjaga hati
ini agar tidak tergores.
Ini ketiga kalinya aku berusaha membuat hari ulang
tahun kamu menjadi berkesan.
Persiapan telah aku selesaikan, rencana kejutan
untuk kamu, tart untuk kamu
Dan yang pasti aku punya kado istimewa yang sengaja aku
buat sendiri untu kamu.
Saat waktu menunjukan pukul 12 malam tepat, rencana
yang sudah aku rancang
bersama adik-adikku tercinta akhirnya terlaksana
dengan sukses.
Walaupun surprice kali ini terkesan klasik,
namun terlihat jelas rasa bahagia hadir di wajah
kamu.
Beruntung aku masih bisa bersamamu disaat bertambahnya
umur kamu
yang semakain tahun semakin menua.
Sungguh bahagia yang tak terduga aku dapatkan pada
malam itu.
Iya, malam 17 juli. Malam yang telah menjadi spesial
juga buat aku.
Keesokan harinya kamu membawa aku kerumah kamu untuk
bertemu keluarga kamu.
Karena sudah hampir 3 bulan aku tidak bisa
berkunjung ke rumah kamu.
Tuntutan studi yang
harus aku terima membuat aku disibukan di luar kota.
Rasa senang dan binar
wajah bahagia kembali aku lihat di wajah kamu.
Aku senang melihat
senyum dari bibir kamu.
Aku senang melihat
matamu yang hampir menyipit disaat tersenyum.
Dan aku senang melihat
gerak-gerik kegiranganmu yang terkadang telihat seperti anak kecil.
Aku senang akan semua
yang ada didiri kamu.
Bahagia dihari itu
belum berakhir, aku dan kamu melanjutkan bahagia tersebut di kost kamu.
Tempat biasa kita
berbagi canda tawa dan membuat kenangan baru.
Malam itu tawa bahagia
dan senyum indah,
hangat menemani
kebersamaan kita sampai petang menjemput.
Namun bahagia tersebut
terhenti sejenak disaat aku menetahui bahwa ada kebohongan
yang kamu buat selama
ini, selama aku tidak berada disamping kamu setiap saat.
Aku mengetahui
keburukan yang kamu buat dan sudah terulang
hingga berkali-kali
dari teman kamu yang sedang mampir di kost kamu.
Kebohongan besar yang
masih saja terulang.
Berkali aku memberi
kesempatan, berkali pula kamu langgar.
Sontak kecewa melesat
begitu pesat bak kilat besar yang menyambar.
Hati ini terasa terluka
untuk kesekian kalinya.
Aku menyesal telah percaya
padmu, kepercayan yang selama ini aku tanam
sengaja kamu hancurkan
begitu saja di depan mataku.
Kebahagiaan yang selalu
akau buat untuk kamu terbalas dengan kepedihan yang mendalam.
Kenangan bahagia yang
tercipta lantas terhapus begitu saja karena rasa sakit yang akau rasa.
Mungkin aku egois
karena memutuskan untuk mengakhiri semua ini secara sepihak.
Namun akupun tak ingin
terus terhantui rasa kecewa dengan luka yang telah berkali-kali kamu buat.
Kekecewaan dan
kesabaran mendapat peringkat atas dipikiranku.
Tak kuasa aku menahan
sakit ini.
Aku hanya bisa berharap
aku dan kamu dapat berbagi canda dan tawa bahagia lagi disaat yang tepat.
Agar tak akan ada luka
baru diantara aku dan kamu dimasa mendatang.
Menjadi lebih baik
adalah kunci akan kebahagian aku dan kamu.
Karena sama sekali aku
tidak menginginkan kebohongan yang kamu buat dapat terulang kembali.
Kebohongan yang tidak
bisa lagi dianggap ha kecil,
kebohongan yang membuat
diri kamu sendiri yang merugi.
Kini aku mengerti kebahagian kita yang baru saja
kemarin-kemarin terjadi adalah
bahagia terakhir bagi kamu dan aku, karena tidak
akan ada lagi bahagia baru diantara kita.
Kini aku dan kamu telah mencoba untuk tetap semangat
menjalani kehidupan
tanpa hadirnya bahagia diantara kita, tanpa adanya
kenangan untuk dibuat.
Ya 17 juli, itu tanggal yang akan selalu spesial di
hati aku.
Walau kita jauh, walau kita tidak saling pandang
lagi.
Tapi akau yakin hati ini akan selalu ada dan selalu
ingat akan kenangan kita.
Baik kenangan manis bahkan pahit sekalipun.
Sampai bertemu kembali disaat tuhan memutuskan bahwa
kita memang diciptakan untuk berjodoh.
Salam rindu dari aku yang tak bisa jauh dari diri
dan kehidupan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar